Malam Gelap di Sei Piring : Kisah Tragis Pemuda yang Tangannya Terbelit As Pompong

Blog, Daerah, Nasional19 Dilihat
banner 468x60

Tembilahan – Malam itu, langit di atas Sei Piring tampak tenang. Angin laut berhembus pelan, seolah ikut menemani perjalanan enam sahabat, TR (23) dan Muhammad Idris, yang berangkat memancing menggunakan pompong kecil mereka. Tidak ada tanda-tanda bahaya, hingga takdir berkata lain.

 

banner 336x280

Sekitar pukul 02.20 WIB, di tengah sunyi perairan Sei Dusun, sebuah teriakan memecah keheningan malam. TR menjerit kesakitan. Tangannya terbelit as mesin pompong yang sedang berputar kencang. Dalam sekejap, suasana berubah mencekam. Idris panik, berusaha menolong sahabatnya, namun situasi gelap dan mesin yang terus berputar membuatnya tak berdaya.

 

“Saya hanya bisa memeganginya, berusaha menenangkan dia, sambil mencari cara untuk minta bantuan. Saat itu saya benar-benar takut kehilangan dia,” kata Idris dan rekan yang lain nya mengenang detik-detik mengerikan itu.

 

Dengan tangan gemetar, Idris menghubungi pihak BPBD Inhil. Laporan cepat tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Tim Reaksi Cepat (TRC). Tanpa menunggu lama, tim penyelamat melaju menembus gelapnya malam, berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan nyawa TR.

 

Evakuasi tidak mudah. Gelapnya malam, sulitnya medan, dan kondisi korban yang kritis menjadi tantangan tersendiri. Namun, keberanian dan kecepatan tim TRC akhirnya membuahkan hasil. Tepat pukul 03.32 WIB, TR berhasil dievakuasi ke Pelabuhan RS Puri Husada.

 

Sesampainya di rumah sakit, TR langsung mendapatkan perawatan intensif oleh tim medis RS Puri Husada Tembilahan. Patah tulang pada tangannya memerlukan penanganan serius, namun beruntung nyawanya dapat diselamatkan.

 

Kepala BPBD Inhil menyampaikan apresiasi atas kerja cepat tim lapangan. “Respons cepat adalah kunci. Kami bersyukur korban dapat segera mendapatkan pertolongan. Kami terus mengingatkan masyarakat untuk mengutamakan keselamatan saat berada di perairan,” ujarnya.

 

Kini, TR masih berjuang memulihkan diri. Tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi banyak orang: keselamatan di laut tidak boleh dianggap remeh. Satu kelalaian kecil dapat berujung pada bencana.

 

Malam itu, di Sei Piring, lautan kembali tenang. Namun bagi TR dan Idris, kenangan akan malam gelap tersebut akan selalu membekas dalam hidup mereka.

 

(Idham rizal)

banner 336x280