Meminta Tora didalam Taman nasional, Petani Penggarap TNKS Piap Hadang Satgas PKH

Blog, Daerah, Nasional12 Dilihat
banner 468x60

Jambi

Pemasangan plang yang dilakukan satgas PKH telah menimbulkan ketakutan bagi masyarakat tani

banner 336x280

 

Hal ini juga dirasakan para petani kopi di kaki Gunung Masurai yang masuk dalam Taman Nasional Kerinci Seblak.

 

Seluas 101.105 ha wilayah TNKS telah dipasang plang oleh satgas PKH berdasarkan Perpres 5 Tahun 2025.

 

Namun beberapa masyarakat di sungai lalang kec.lembah masurai melakukan konsolidasi – konsolidasi bertahap yang juga mereka adalah bagian dari Organisasi Serikat Petani.

 

Tampak dari postingan mereka dimedia sosial Facebook dilakukan konsolidasi dalam rangka untuk menghadang kedatangan jepang ( satgas pkh ).

 

Seperti diketahui Para petani yang menggarap disekitar kaki gunung masurai ini dikordinir oleh sebuah organisasi Tani dan meminta Tora Harga mati didalan wilayah kerja TNKS.

 

Sementara terkait asal petani tersebut didominasi oleh petani eksodus dari Lampung, bengkulu, sumatera selatan, mereka menduduki wilayah tersebut awalnya berjumlah 2000 jiwa dan telah menetap berKK dan ber KTP dibeberapa desa.

 

Namun dalam kurun 3 tahun terakhir semakin masif, hampir 10.000 kk sudah berdiam di kaki bahkan dipinggang gunung masurai tanpa pernah melaporkan keberadaannya kepihak desa dan tidak memiliki identitas kabupaten merangin

 

Terhadap rencana petani penggarap tersebut dalam menghadapi satgas PKH dengan penghadangan timbul ketakutan masyarakat yang sudah bermukim diwilayah desa disekitar Gunung Masurai dikarenakan mereka berbeda cara pandang dalam menghadapi permasalahan ini.

 

Terkait juga dengan organisasi tani yang melakukan pengorganisiran diwilayah tersebut sampai saat ini tidak ada pemberitahuan kepada pihak desa.

Hal ini kelak juga menjadi tanggung jawab desa kedepannya apabila terjadi gesekan dengan satgas PKH.(NUR)

banner 336x280